Amarah melemahkan jiwa
Ada kalanya, situasi membuat kita kehilangan kesabaran
dan akhirnya ....
suara meninggi
mata melebar
berbicara cepat
raga terasa panas
dada berdetak kencang
MARAH
iya itu namanya
karena
sepertinya kata-kata dengan nada biasa tidak akan cukup untuk menegaskan situasinya
sepertinya tidak akan selesai masalahnya kalau tidak dengan cara itu
sepertinya memang saya yang benar
lalu terjadilah
...........
tidak lama memang
hanya beberapa detik atau menit
tapi setelah itu....
ada marah yang membuat menyesal lamaaaa sekali
ada marah yang membuat sedih, entah kenapa...dan akhirnya yang menangis terkadang yang marah bukan yang dimarahi
dan juga terkadang ada marah baru untuk diri sendiri
karena bisa jadi yang dimarahi belum menyadari maksud dari amarah kita
belum tentu merasa bersalah
dan ketika selang berlalu
kita akhirnya menyadari
sepertinya jika disampaikan dengan cara yang lebih baik, mungkin akan lebih baik hasilnya
karena
biasanya
hasil dari amarah
selain ketidaknyamanan terhadap diri, menyesal, sedih
juga
hubugan dengan orang tersebut tentu akan tidak baik-baik saja
ada yang berlanjut singkat saja
beberapa hari
beberapa bulan
beberapa tahun
bahkan ada yang sampai mati
ada amarah yang tak berakhir dengan saling memahami dan memafkan hingga kematian tiba
diakui atau tidak
lalu dilupakan, tapi tetap ada masa-masa yang membuat kita mengingat hal itu
walaupun tidak mau
dan itu mengganggu
dan ada pula
marah yang melukai hati seorang yang disayangi
bukankah, seharusnya kita bisa menyiapkan cara yang lebih layak diterimanya?
ahhh
ini pasti karena kita lah yang belum baik
dan akhirnya ada beberapa amarah yang kita kutuki
hmmmm
sedari tadi
kucerita
ternyata memang amarah tak banyak baiknya
dan cenderung melemahkan jiwa
hai diriku
semoga selanjutnya bisa lebih dewasa
tepat mengelola cara
agar marah
tersampaikan dengan bijaksana.
Comments
Post a Comment